Hubungan Komplikasi Persalinan Pada Ibu Bersalin Dengan Tindakan Seksio Caesarea
Nisma, Nurul Hidayah, Nadia Rahmawati, Agus Santiwi
Penelitian Dosen Program Studi D-III Keperawatan
Hibah Internal LPPM STIKes Yarsi Pontianak Tahun 2021
Pendahuluan
Terjadinya komplikasi pada ibu bersalin post seksio sesarea memiliki risiko infeksi, pendarahan post SC, syok perdarahan, sepsis, cedera organ dalam dan lain-lain sedangkan pada janin dapat berisiko gangguan pernafasan dan kulit tergores. Hal ini akan berakibat meningkatnya angka mortalitas dan mordibitas. Berdasarkan data RISKESDAS tahun 2018 menunjukan tingkat persalinan seksio caesarea di Indonesia sebesar 17,6% dari78.736 ibu yang melahirkan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir yang diwawancarai di 33 provinsi. Kemudian pada tahun 2013 angka kejadian seksio sesarea sebesar 9,8% dan meningkat pada tahun 2018 menunjukan angka kejadian persalinan dengan tindakan seksio caesarea di Kalimantan Barat sebasar 9,9% (Riskesdas, 2018). Sebagian besar pasien (51,8%) menjalani lama perawatan 4-5 hari dirumah sakit, ditemukan komplikasi pada 3% kasus dengan komplikasi tersering yaitu infeksi luka operasi (1,8%). Serta terdapat asfeksia pada 9,3% bayi yang dilahirkan. Bersadarkan data yang diperoleh dari bulan September sampai dengan November 2021 terdapat 911 ibu dengan kehamilan komplikasi di 22 Puskesmas yang tersebar di Kota Pontianak. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti adakah hubungan komplikasi kehamilan dengan tindakan seksio caesare.
M